Pimpinan DPRD Terima Audiensi Forum Bali Bangkit

Wakil Ketua DPRD Bali Dr. I Nyoman Sugawa Korry menerima audiensi dari Forum Bali Bangkit yang terdiri dari 37 asosiasi perkumpulan pariwisata di Bali.

Diterima di ruang Rapat Pimpinan Forum Bali Bangkit yang diketuai oleh Yoga Iswara menginginkan angin segar untuk pariwisata Bali dan mengharapkan DPRD Provinsi melakukan koordinasi dengan Kementrian untuk bisa mempermudah pelaku pariwisata yang ingin berkunjung ke Bali, Selasa (26/10).

Ketua Forum Bali Bangkit, Yoga Iswara menyebut bahwa kebijakan wajib tes PCR untuk masuk dan keluar Bali menurutnya memberatkan bagi perkembangan pariwisata Pulau Dewata. Walaupun oleh Presiden Jokowi telah diinstruksikan untuk diturunkan menjadi Rp 300 ribu, menurutnya masih belum cukup. Mengingat harga tersebut masih belum terjangkau bagi masyarakat yang terdampak ekonominya akibat pandemi. Oleh sebab itu, pihaknya mendorong dan meminta agar pemerintah memberikan subsidi tes PCR kepada masyarakat. Apalagi, saat ini pariwisata Bali mulai bergeliat usai turunnya PPKM ke level 2. “Wajibnya PCR sebagai syarat masuk dan keluar Bali dari bandara cukup menghambat bergeraknya pariwisata Bali. Kami harap biaya PCR dapat disubsidi oleh pemerintah,” jelas Yoga. Selain itu, ia juga menyampaikan pihaknya meminta kewajiban karantina 5 hari agar bisa dipersingkat. Disamping itu agar secara adil, destinasi-destinasi wisata di Bali diberlakukan sama rata dalam pembukaan pariwisata sekarang ini..Terkait hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Bali, Nyoman Sugawa Korry menyebut pihaknya akan memperjuangkannya kepada stakeholder terkait, termasuk pemerintah pusat. Namun begitu, terkait kebijakan tes PCR sendiri, menurut Ketua DPD Golkar Bali ini merupakan bagian dari antisipasi pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19, khususnya varian baru.“Terhadap usulan-usulan tersebut, kami di DPRD bisa memahami dan akan memperjuangkan kepada pihak-pihak terkait. Selain itu hendaknya juga dipahami, pemerintah memang cukup berhati- hati dalam pelonggaran pembukaan pariwisata, karena pengalaman awal tahun lalu yang sempat mengakibatkan meledaknya kembali covid 19,” terang Sugawa Korry.Sugawa Korry juga menambahkan pihaknya berkeyakinan pemerintah juga memiliki keinginan yang sama agar bisa segera ekonomi bergerak.Termasuk dalam pelonggaran terkait pariwisata  tersebut.“Kami berharap, setelah G20, dan libur natal dan tahun baru akan dilakukan kebijakan-kebijakan baru.  Sejalan dengan perkembangan covid 19 yang terjadi,”