Komisi IV Temui Gubernur Bali

Komisi IV DPRD Bali membidangi pendidikan memastikan anak tercecer untuk jenjang SMA/SMK harus tertampung. Ketua Komisi IV Nyoman Parta dan anggota lainnya usai menemui Gubernur Bali Wayan Koster di Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar menegaskan tidak ada alasan apapun anak tidak diterima untuk bersekolah. Saat bertemu Gubernur Koster, I Nyoman Parta di dampingi anggota Komisi IV I Gusti Putu Budiarta, Utami Dwi Suryadi, Wayan Rawan Atmaja, Nyoman Budi Utama, Wayan Sutena dan anggota Komisi II Anak Agung Ngurah Adi Ardana. Dalam pertemuan tersebut kata Parta, Gubernur Koster sepakat siswa yang belum dapat sekolah baik di negeri maupun swasta harus ditampung.

Parta mengatakan sudah membicarakan dengan Gubernur Wayan Koster dan Kadisdik Bali I Ketut Boy Jayawibawa untuk cari solusi anak yang tercecer dengan pola maksimal. Dalam pertemuan dengan Pak Gubernur dan Kadisdik diputuskan harus ditampung yang tercecer. Bagaimana teknisnya untuk menampung siswa tercecer ini? Teknisnya gimana nanti Kadisdik membuat rancangan solusinya. Ini setelah proses penerimaan PPDB yang diatur sebelumnya dengan SE Gubernur Bali. Kan sesuai SE Gubernur tanggal 9 Juli baru pengumuman. Nanti ada yang tercecer di carikan solusi. Harus ada solusi. Tidak boleh tidak. Gubernur serahkan ke Kadisdik. Ini jangka pendeknya.

Dikatakan, untuk jangka pendek nanti bisa ditambah rombongan belajar dan dengan sistem shift sekolah pagi dan siang. Sementara untuk jangka panjang bangun sekolah yang banyak lagi. Untuk SMA dan SMK di Denpasar masih banyak tercecer di Gianyar wilayah Barat juga banyak tercecer. Di Denpasar ada 200 siswa tercecer. Di Gianyar di wilayah barat ada 250 tercecer. Sementara anggota Komisi IV lainnya Nyoman Budi Utama mendorong Pemprov Bali nanti menambah jumlah sekolah negeri untuk antisipasi masalah-masalah PPDB setiap tahun. Solusinya memang harus bangun sekolah baru lebih banyak. Masalah PPDB setiap tahun selalu muncul. Ya solusinya harus bangun sekolah lebih banyak. Sementara Gusti Putu Budi Arta mengusulkan kepada Kadisdik dalam PPDB berikutnya supaya ada antisipasi penggunaan surat domisili dalam PPDB. Tiap penerimaan siswa baru domisili ini kayak siluman saja munculnya bahkan cenderung disalah gunakan. Kedepan harus ada evaluasi ini.