Sekretaris DPRD Provinsi Bali Menerima Kunjungan Kerja Ketua DPRD Sulawesi Selatan


Sekretaris DPRD Provinsi I Gede Indra Dewa Putra didampingi Staf Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali menerima Kunjungan Kerja Ketua DPRD dan Tim II Komisi B DPRD Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) di Ruangan Rapat Banggar, Gedung DPRD Provinsi Bali, Denpasar, Senin (29/5).

Kunjungan Kerja yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Sulsel A. Ina Kartika Sari, SH., M.Si didampingi Ketua Komisi B Dra. Firmina Tallulembang, Kelompok Ahli Gubernur Sulawesi Selatan Sub Bidang Keuangan Dr. Since Erna Lamba, SP., MP.

Ketua DPRD Sulsel menyampaikan tujuan untuk memperoleh informasi terkait kewaspadaan terhadap penyakit African Swine Fever / Demam Babi Afrika (ASF) pada ternak babi yang menular di beberapa daerah, kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan.

Lanjutnya, selain ASF ada juga Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan paling yang terbaru adanya virus jembrana yang menjangkit sapi dan kerbau yang bersumber dari Kabupaten Jembrana dengan ciri penyakit berkeringat darah dan berbeda dengan PMK.

Made Artana, Medik Veteriner Dinas Pertanian dan Ketahanan Panagn Provinsi Bali mengatakan virus ASF di Bali mulai Bulan November Tahun 2019 dan untuk sampai saat ini sudah tidak ada laporan lagi, jadi dianggap zero case atau sudah tidak ada kasus lagi.

Dijelaskan, untuk penanganan kasusnya sendiri, Pemerintah Provinsi Bali bekoordinasi dengan DPRD Provinsi Bali yang saat itu Ketua Komisi II DPRD Bali IGK Kresna Budi, serta setda yang menjembatani dan bekerjasama dengan Gabungan Usaha Peternakan Babi Indonesia (GUPBI) untuk membuka lalu lintas Bali. Dimana, Bali sebagai salah satu pemasok babi potong terbesar di Indonesia.

Untuk pencegahannya sendiri, karena belum adanya vaksin ASF, di Bali melakukan disinfeksi pada babi secara rutin dengan cara menyemprotkan ke kendang dan babi, selanjutnya, peterbak babi yang akan masuk ke kendang juga memakai APD lengkap yang sebelumnya disinfeksi, termasuk jika ada pembeli yang masuk.

Terkait dengan virus jembrana, Made Artana menjelaskan, penyakit jembrana memang berasal dari Kabupaten Jembrana. Namun, Provinsi Bali tiga tahun belakangan belum terdapat pengiriman sapi ke daerah Sulawesi kecuali ke beringkit. Informasi sepuluh tahun terakhir tidak terdapat penyakit jembrana yang dilaporkan.

Sekretaris DPRD Bali, mengatakan semoga apa yang menjadi pertemuan pagi ini akan bermanfaat dan bisa menjadi contoh dan bisa diterapkan di daerah serta bermanfaat bagi masyarakat Sulawesi Selatan.