Pimpinan DPRD Bali Terima Audiensi LSM Gema Nusantara Buleleng

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gema Nusantara Buleleng dan Eksponen masyarakat Buleleng yang dikoordinir Antonius Sanjaya Kiabeni datangi Gedung DPRD Bali, Jalan Kusumatmaja, Niti Mandala Denpasar, Selasa (19/1) pagi dengan tujuan meminta penentuan lokasi (Penlok) Bandara Buleleng segera ada kepastian, supaya wacana pembangunan bandara tidak menjadi isu liar.

Dalam pertemuan tersebut LSM Gema Nusantara diterima Wakil Ketua DPRD Bali dari Fraksi Golkar Nyoman Sugawa Korry, Ketua Komisi I DPRD Bali bidang hukum, perundang-undangan dan aset dari Fraksi PDIP Nyoman Adnyana, Ketua Komisi III DPRD Bali dari Fraksi PDIP bidang pembangunan, perhubungan dan lingkungan Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana, didampingi anggota Komisi III dapil Buleleng, seperti Kadek Setiawan (Fraksi PDIP) dan Jro Mangku Nyoman Ray Yusha (Fraksi Gerindra)

Antonius Kiabeni mengatakan apresiasi Gubernur Koster dan DPRD Bali yang telah menerbitkan Perda Nomor 3 Tahun 2020 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Bali yang salah satunya menetapkan Bandara Buleleng akan dibangun di Kecamatan Kubutambahan. “Namun sekarang lokasi pembangunan Bandara Buleleng dipindah lagi. Saya tidak menolak, tapi saya keberatan,” ujar Antonius Kiabeni. Alasan Antonius Kiabeni keberatan karena kawasan Bali Barat adalah kawasan konservasi. Ada Pura Menjangan, ada Taman Nasional Bali Barat. “Kami mohon jangan labrak produk hukum dalam pembangunan Bandara Buleleng,” ujar Antonius Kiabeni

Ketua Komisi III DPRD Bali, Anak Agung Ngurah Adi Ardhana angkat bicara. Ngurah Adi menegaskan Bandara Buleleng yang direncanakan pusat sudah terbangun pada tahun 2022. “Presiden Joko Widodo (Jokowi) genjot 2022 sudah terwujud, dengan rencana akan melibatkan para pakar yang terlibat membangun Bandara Kulon Progo, DI Jogjakarta. Sementara Anggota Komisi III DPRD Bali, Jro Ray Yusha mengatakan Bandara Buleleng jangan sampai jadi mainan tiap Pilkada saja. “Kalau isu pembangunan bandara sudah sejak 2006 bergulir dan jadi mainan politik tiap Pilkada. Ketua Komisi I DPRD Bali, Nyoman Adnyana yang angkat bicara meminta jangan hal-hal kecil dibenturkan dalam rencana pembangunan Bandara Buleleng. “Harus lebih arif dan bijaksana. Komisi I berprinsip mendukung kepentingan rakyat, siapapun mereka dan di manapun. Pembangunan itu ibarat pisau bermata dua. Dia membuat perkembangan namun pasti ada juga pengorbanan.

Pimpinan rapat Wakil Ketua DPRD Bali, Nyoman Sugawa Korry yang berbicara mengingatkan jangan sampai berantem dalam rencana pembangunan Bandara Buleleng. “Harus satu bahasa, jangan berantem ke dalam. Sugawa Korry meminta semua pihak menunggu keputusan pusat dengan kewenangan yang dimiliki. “Untuk Penlok ya tunggu pusat saja. Saya berharap penlok ini berdasarkan kajian ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan. Si A mau di barat si B mau di timur, kalau penlok nggak pasti ya sama saja. Mari tunggu pemerintah pusat saja.