Komisi IV DPRD Bali Terima Aspirasi Atlet Muda Bulu Tangkis, Soroti Polemik Batas Usia di Porprov 2025

Komisi IV DPRD Bali Terima Aspirasi Atlet Muda Bulu Tangkis, Soroti Polemik Batas Usia di Porprov 2025

Penetapan batas usia atlet bulu tangkis untuk Porprov Bali 2025 menuai protes dari para orang tua dan atlet muda yang merasa dirugikan oleh kebijakan yang dinilai tak sejalan dengan arahan pusat. Dalam audiensi bersama Komisi IV DPRD Provinsi Bali pada Kamis (23/5/2025), mereka menuntut kejelasan dan keadilan atas keputusan PBSI Bali yang menetapkan batas usia 21 tahun lebih rendah dari ketentuan nasional untuk PraPon 2028 yang menetapkan 23 tahun. Ketua Komisi IV, Nyoman Suwirta, menegaskan komitmennya untuk segera memediasi persoalan ini dengan KONI dan PBSI Bali agar semangat regenerasi atlet tidak padam oleh kebijakan yang tidak sinkron.

Komisi IV DPRD Provinsi Bali dipimpin Nyoman Suwirta menerima Audiensi dari para orang tua dan Atlet Cabang Olahraga Bulu tangkis yang menyampaikan keluh kesah mereka terhadap kebijakan penetapan batas usia atlet pada Porprov 2025.(23/5/2025)

Mewakili para orang tua Ni Nyoman Alit Wahyuni menyampaikan “dengan penetapan batas usia Atlet Bulu tangkis pada Porprov Bali tahun 2025 dipandang tidak mengikuti hasil rapat dan Surat PP PBSI Nomor 258/PBSI/IV/2025 perihal THB PraPon XXII NTB-NTT 2028 yang menerangkan baras usia atlet untuk PON 23 tahun, sedangkan PBSI Provinsi Bali menetapkan batas usia atlet yang bertanding pada Porprov 2025 adalah 21 tahun”. Dengan adanya keputusan ini banyak atlet yang kelahiran 2005-2006 merasa sangat dirugikan, karena untuk menuju PraPon 2028 perlu adanya pemupukan mental dan fisik dengan latihan dan mengikuti kejuaraan salah satunya Porprov 2025.

Menyikapi hal tersebut Komisi IV DPRD Provinsi Bali akan bertemu dan membahasa bersama KONI Provinsi Bali dan PBSI Provinsi Bali untuk menyelesaikan permasalahan ini secepat mungkin.